Minggu, 05 Oktober 2008

Diam-diam Aku Alumni SMP-One Wonogiri

Begitulah judul spanduk dan background yang dibuat oleh teman-teman alumni smp pada hari pelaksanaan alumni smp one, tanggal 4 Oktober 2008. Malam sebelum reuni, aku sempat menyambangi smp, yang ternyata teman-teman sudah pada ngumpul untuk gradi bersih semenjak siang hingga tengah malam. Begitu tinggi tingkat antusiasisme teman-teman, mungkin karena sudah begitu lama, lebih dari 20 tahun kita belum pernah mengadakan reuni dengan nuansa seperti ini, dengan bertempat di lokasi dimana 22 tahun yang lalu kita memulai untuk saling mengenal, saling berinteraksi di ruangan kelas smp ini. Kenangan 22 tahun tersebut emang terasa mengharukan, bahkan mungkin apabila dibandingkan dengan suasana sma atau perguruan tinggi di feugm, lebih mengharukan. Karena masa smp adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja dengan segala variasinya. Mungkin waktu itu ada yang dewasa lebih cepat dibanding teman-teman, dan sudah mulai berpacaran, atau belajar berpacaran. Aku sendiri waktu itu dikenal agak terlambat dewasa dibanding yang lain, belum tahu apa itu pacaran, masih suka menangis, dan secara fisik emang paling kecil dibanding 250 siswa lainnya. Banyak yang agak surprise bahwa ternyata aku sekarang tidak kecil-kecil amat.
Aku bersyukur bahwa malam itu aku menyempatkan diri datang ke lokasi reuni, untuk gladi bersih sekaligus ajang kangen antarteman, khususnya teman-teman panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan demikian seriusnya. Banyak diantara teman-teman yang awalnya agak lupa-lupa ingat, terutama yang tidak pernah mengalami satu kelas. Aku sendiri mungkin termasuk yang dikenal diantara teman-teman, namun bukan karena prestasi, melainkan karena beberapa pengalaman yang konyol. Saat masih kelas 1, aku secara fisik paling kecil sehingga kurang percaya diri, yang berangkat dari SD semacam Laskar Pelangi, dengan jumlah murid 10 orang plus beberapa orang lagi, tepatnya aku lupa, dan 40 persennya masuk ke smp favorit ini, diantaranya Aku, NG yang sekarang jadi caleg dpr pusat dari fraksi pks, TZ, RH, IN dan TG. Saat kelas 2 mungkin aku udah mulai percaya diri, saat dikenal sebagai juara tenis meja bersama Dwi Hartono, si kecil juga, seorang Chinese. Di kelas ini aku juga sempat dikenal saat jariku masuk ke bangku dan nyaris tidak bisa dicabut lagi. Di kelas 3 aku udah mulai berani untuk bolos dan tidak mengerjakan pr, dan saat ditanya kenapa aku tidak bikin pr, dengan ringannya aku bilang sudah bisa.
Malam ini, aku baru tahu susunan acaranya, ternyata aku diberi tugas untuk berdoa. Awalnya yang bertugas adalah AH, sepupuku, namun dia belum memberikan konfirmasi kehadiran, sehingga secara aklamani teman-teman panitia menunjukku untuk memimpin doa. Waduh, terus terang saja, baru kali ini aku diminta berdoa, dalam suatu acara yang dipersiapkan dengan persiapan yang matang seperti ini, sehingga kupikir aku harus prepare juga. Akhirnya, malam menjelang pagi, aku sempatkan membuat konsep doa. Agak grogi juga mengingat acara ini dihadiri oleh teman-teman lama, sehingga perlu persiapan yang matang, begitu kupikir.
Akhirnya, reuni terlaksana pada tanggal 4 Oktober 2008 kemaren. Sesuai dengan target panitia, acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 alumni. Dengan dipimpin oleh master mc, AR yang kabarnya bekerja jadi evnt organizer, acara sangat meriah. Kepala Sekolah, ternyata adalah Pak KS, guruku sewaktu di SD Muhammadiyah, dengan kelas semacam Laskar Pelangi. Melihat Pak KS, kontak aku melihat beberapa teman SD ku, yakni NG, Caleg DPR Pusat saat ini dari PKS dan TZ, bintang kelas SDku, alumni geodesi UGM. Mereka ternyata juga agak kaget bahwa Pak Kusman jadi kepala sekolah, suatu lompatan karir yang cukup hebat, mengingat beliau sebelumnya hanyalah guru SD swasta, dan hanya sempat menjadi kepala sekolah kecil di lingkungan perguruan Muhammadiyah. Baru sesaat kemudian tampak betapa profesionalitas beliau sebagai kepala sekolah diketahui, saat dengan sigapnya memaparkan konsep pengembangan sekolah. Dan baru aku ketahui juga bahwa ternyata beliau menjadi leader bagi semacam asosiasi para kepala sekolah, tidak hanya untuk level smp saja melainkan juga sma, karena keberhasilannya untuk mengangkat prestasi sekolah yang dipimpinnya. Beliau sempat berkaca-kaca saat salah satu perwakilan dari kami, YP mengatakan siap untuk mendanai semaksimal yang bisa angkatan kami berikan kepada sekolah kami, untuk membangun bangsal kenangan, maupun untuk keperluan lainnya. Ada sejumlah dana yang kami sumbangkan kepada para siswa yang membutuhkan dan ada dua buah lcd yang kami sumbangkan, tepatnya bukan kami, melainkan salah seorang diantara kami, DM, yang tak lain pada acara ini pasti menjadi raising star, sebagaimana juga dulu waktu kami masih sekolah. Dengan prestasi akademik dia yang telah mencapai puncaknya, S3 Akuntansi, ketua jurusan salah satu universitas terkemuka di negeri ini, tentunya concern dia di bidang pendidikan lebih dibanding yang lainnya, dia menyumbangkan 2 buah lcd. Beberapa hari sebelum reuni dia sempat menawarkan aku untuk menyumbang 1 buah lcd untuk melengkapi sumbangan dari dia, namun dengan halus, mengingat kondisiku saat ini yang lagi porak-poranda kehilangan asset yang secara nominal cukup besar, Rp. 1,2 miliar, aku undur diri dari penyumbang lcd. Apalagi ada agenda lain dari komunitas alumni f7 juga yang baru saja right issue saham untuk pengembangan bpr syariah di Cirebon beberapa waktu yang lalu. Acara kesan pesan, sudah barang tentu kami berikan kepada dia untuk menyampaikannya, dan terasa berapa apa yang disampaikan sangat merepresentasi angkatan kami, dengan banyolan2 khas seorang akademisi.
Cukup banyak teman-teman yang hadir. Beberapa diantara mereka yang aku sempat intens ngobrol. Unggul, yang biasa aku panggil dengan panggilan SDnya NG, sempat mendatangiku dan menanyakan soal serius, "Kudengar kamu mau nikah lagi, Fiq?". Aku agak kaget dengan pertanyaan itu, karena seolah, dan diperjelas olehnya, seolah aku masih married dan pengin menikah lagi. Aku sungguh kaget, karena aku tidak penah cerita soal ini, kecuali hanya kepada satu orang teman smpku. Aku tidak tahu darimana dia tahu, dan sempat aku bertanya dalam hati, jangan-jangan banyak diantara teman yang tahu. Dia berseloroh menganggapi keherananku,"Aku kan banyak mata-mata,Fiq". Dia sempat mau tanya detil soal itu, yang tentu saja tidak mungkin aku ceritakan hal dalam kondisi seperti ini. Kubilang secara singkat bahwa aku divorce, benar. Tapi soal married, sampai saat ini belum ada rencana yang fixed waktunya. Secara berseloroh, dia sempat bilang kalo aku belum ada calon maka dia bersedia untuk mencarikanku. Tentu saja aku percaya, dengan status dia yang dipercaya sebagai caleg dpr ri, dari fraksi pks, tentu memiliki komunitas besar yang solid. Dan melihat background masa lalu dia yang sangat kuketahui, yah, pendeknya aku percaya. Lalu, temanku yang lain, Inti. Dia teman smp, dan ketemu lagi di universitas yang sama denganku, beda fakultas. Kita aktif dalam komunitas yang sama, semacam F7. Aku agak kaget mendengar dia tidak lulus. Dalam obrolan kemaren, dia bilang saat ini meneruskan studi di Malang. "Malu kan Fiq, aku ngurusin lembaga pendidikan, sementara kuliah S1 gak lulu", katanya. Apalagi suami dia, Dedi Mulawarman, juga temanku saat di Jogja, kudengar baru saja lulus S3 akuntansi syariah. Teman lain, Martani, yang dikenal sebagai si jenius, dari dulu hingga sekarang, sempat tanya,"Gimana Fiq, udah ketemu sama anakmu belum, Hdsf?". Aku agak tersentak dengan pertanyaan ini. Karena emang kondisi hubunganku dengan orang-orang yang ada di sekeliling anak-anakku dalam situasi yang tidak sesimpel itu untuk sekadar aku bisa ketemu dengan anak-anakku. Aku makin sedih dengan hal ini. Aku hanya bisa berdoa dalam hati, atas kondisi ini.

Juga banyak teman-teman lain yang sungguh surprise. AR yang sangat konyol menjadi mc. YM yang masih top tampil di panggung. MT yang saat ini menjadi ibu kapolres di kota kecilku. WT yang dulu setahuku agak badung, saat ini jadi dosen di sebuah perguruan tinggi islam di Solo, dia bilang,"Aku sungguh kebetulan saja jadi dosen, Fiq". YP yang hanya setahun di Wonogiri, tapi statemennya membuat kita terharu, saat mengatakan dalam setahun dia merasakan banyak kenangan, dan saat ini tampaknya dia telah menjadi seorang enterpreneur yang tangguh. SM, yang rumahnya tak jauh dari rumahku, eksis di kota kecilku dengan membuka counter handphone, cucian mobil dan bisnis lain. Dia bilang,"Yang penting dalam mengembangkan usaha, buang jauh-jauh rasa malu kan, Fiq". Aku dukung statemen dia. Ketua panitia, AH, disebut oleh Pak KS dengan banyolannya sebagai direktur BPD yang belum mendapat SK. Agux, tampaknya juga bergelut di bisnis ekspor impor, entah komoditas apa, sempat menanyakan soal kemungkinan mendapatkan fasilitas trade financing dari kantorku. Temanku lain, EN, sungguh tak terduga, dia sekarang pake jilbab. Kudengar dia muallaf, saat married. Entah bagaimana dengan bapaknya, Pak MR, guru pmp kami yang lucu, yang dalam acara ini turut memberikan sambutan sebagai mantan guru yang cukup favorit waktu itu. Tenza, temanku sepasukan waktu sd, semacam laskar pelangi. Dia bintang kelas di sd, saat ini menjadi ahli pertanahan di Jakarta. Lalu, ON, temanku karibku di smp dan sma, yang dia dulu sempat main ke kosku di Jogja, lalu ketemu lagi di Jakarta, secara tidak terlalu sengaja. Ada lagi, AP, temanku sekelas di kelas 1. Dia waktu itu kurasa sangat mengayomiku, dengan posisinya sebagai ketua kelas dan sering kita panggil pak polisi karena di pagi hari bertugas membantu teman-temannya menyeberang jalan raya. Dia seUniversitas denganku, dan seperti dugaanku bahwa dia pasti aktif di Menwa atau Pramuka. Ternyata benar, dia berkarir sebagai aktifis Menwa. Andi Unug, temenku di fakultas ekonomi, saat ini dia berkarir sebagai KB menampilkan diri sebagai sosok antagonis kritis, dengan kritik-kritik tajamnya kepada teman-teman, mengingatkan agar acara reuni jangan sampai menjadi ajang pameran kekayaan, materi, jabatan yang semakin membuat jurang pemisah antarteman. Gara-gara kritikan tajam ini, tentu saja banyak yang tersungging berat karena acara dalam benak banyak teman, tentu saja acara reuni bukan untuk itu. Reuni adalah reuni, untuk mereview kembali kenangan masa lalu kita, untuk menaptilasi, dan menemukan jawaban atas kerinduan terhadap masa lalu, saat kita memulai di tempat ini, smp satu. Ada lagi, AG, temanku sekampung, yang aku tidak menyangka juga ternyata dia muallaf, dan sempat belajar ngaji di musholla depan rumahku. DP, yang dalam benak dan memoriku, sering mengingatkanku pada sosok artis pasangannya si Doel Anak Sekolahan. Tentu saja dia ketawa ngakak saat aku bilang itu, karena ternyata kondisi saat ini benar-benar tidak mirip, sekali lagi ini hanya masalah memori yang terbawa hingga kini, sesaat sebelum ketemu. Dan, soal kecantikan, kayaknya yang paling menonjol saat itu adalah Maya Kartika. Selulus sd dia langsung married, dan saat ini anaknya mungkin udah kuliah. Dan sungguh tidak kuduga, dan dia juga sempat kaget, ternyata dia adalah sahabatnya hani saat sd, karena dia pindahan dari Jogja. Lalu, tentu saja, Manonsih, sempat intens sms dan chatting menjelang reunian. Dengannya, bersama dengan teman lain seperti NG, TT, dan lainnya, kami sempat bersama di sebuah komunitas saat sma. Lalu AR, sorang ipb-ean, yang married dengan temanku aktivis kopma ikopin.
Beberapa guru juga hadir, yang dalam ingatan kami dulu sangat enerjik dan hebat dalam profesionalitas dan dedikasinya, saat ini beliau sudah pada usia lanjut. Hanya Pak DD seorang yang masih aktif dan nyaris pensiun juga. Ingin sebenarnya kami ngobrol lama dengan beliau, dalam suasana yang lebih privacy, untuk menyampaikan terima kasih atas bimbingan mereka yang tentu sangat berguna dalam membentuk kami sampai saat ini. Namun sungguh tidak memungkinkan dalam acara seperti ini. Ingin kita merangkul mereka, menyatakan kerinduan kami, dalam usia mereka yang rata-rata sudah sulit untuk mengingat kami satu persatu, kecuali murid-murid yang menonjol, entah karena kenakalannya, kepintarannya, atau kekonyolannya. Mudah-mudahan mereka diberikan keberkahan dalam penghujung masa produktivitas mereka, yang berproses dan berevolusi secara sunnatullah.
Dan ternyata acaranya benar-benar heboh.
Aku sendiri pada acara ini kebagian tugas untuk memimpin doa. Sebenarnya ini jatahnya AH, sepupuku yang biasanya emang spesialis untuk memimpin doa. Karena dia tidak hadir, maka secara aklamani teman-teman menunjukku. Inilah doa yang aku sampaikan:
Assalammu'alaikum Wr.Wb.
Bapak kepala sekolah dan bapak/ibu guru yang kami hormati dan kami sayangi, serta saudara-saudaraku sekalian. Marilah kita menundukkan muka dan kepala kita sejenak, marilah kita lupakan sejenak kesibukan dan suka cita yang baru saja kita lakukan, untuk merenungkan makna reuni kita kali ini, untuk mereview kembali perjalanan kita selama 20 tahun terakhir ini, semenjak kita memulainya dari tempat ini. Saat kita saling mengenal di tempat ini, saat kita saling memahami, saat kita saling bertransformasi dan menginternalisasi nilai-nilai dalam proses pembelajaran di sekolah kita ini. Saudara-saudaraku, marilah kita lakukan refleksi sejenak apa-apa yang telah kita lakukan untuk diri kita, untuk lingkungan kita, untuk teman-teman kita dan untuk sekolah kita, dan kita proyeksikan apa kiranya peran yang bisa kita lakukan dalam konteks kekinian maupun masa depan.

Bapak/Ibu dan Saudaraku sekalian, perkenankan dan ikhlaskan saya pada siang hari ini untuk memimpin doa. Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Saudara-saudara yang beragama lain, mohon maaf doa akan saya bawakan dalam keyakinan muslim. Untuk itu bagi Saudara-saudara kami yang beragama Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha, mohon kiranya kiranya agar dapat disesuaikan dengan keyakinannya masing-masing. Karena tujuan dan maksud kita dalam doa tentunya sama, yakni proses interaksi dan komunikasi kita sebagai hambaNya dengan Tuhan kita sebagai Pencipta segala sesuatu yang kita bergantung padaNya.
Aúudzu billaahi minasy-syaitthoonir-rojim. Bismillahir-rahmannir-rahhim. Allahumma shalli alla sayiidina Muhammad waa alla ali sayyidina Muhammad. Alhamdullillahi robbil alamin, washolatu wassalamu ’alaa asrofil ambiyaai wal mursaliim. Wa alaa alihi washohbihi ajma’in. Hamdan syakirin, hamdan naimin, hamdan yuwafi ni’amahu wayukafi’u mazidah.Yaa Rabbana lakal hamdu kamaa yambagi liljalalii wajhika wa’aadzimi sultonik. Subhaana kau'lloohumma wa bihamdika asyhadu allaa illaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Segala Pudji bagi-Mu Ya Allah atas nikmat kesempatan & Karunia-Mu yang Kau berikan kepada kami, sehingga pada hari ini kami semua dapat berkumpul di ruangan sekolah kami ini, untuk mengadakan reuni smp kami yang tercinta ini, untuk merefleksikan kembali perjalanan yang telah kami lalui bersama, untuk mengingatkan dan mengevaluasi kembali apa-apa yang telah kami lakukan, dan untuk memproyeksikan kembali apa-apa yang akan bisa kami lakukan ke depan, untuk itu kami mengharap petunjuk dan bimbingan-Mu....
Ya Allah, hari ini kami berkumpul kembali setelah 20 tahun lebih kami tidak pernah bertemu, berikanlah kekuatan dan tekad pada kami untuk membangun dan mempertahankan kembali komitmen bersama kami, agar nilai-nilai yang telah kami bangun 20 tahun yang lalu, saat kami bersekolah di tempat ini, kiranya nilai-nilai itu bisa kami wujudkan kembali dalam proses interaksi dan komunikasi kami. Nilai-nilai yang kami peroleh, saat kami menjalani proses pembelajaran di sekolah ini, saaat kami belajar bersosialisasi dengan teman-teman kami, saat kami bersama ingin menampilkan kelas kami sebagai kelas yang terbaik dalam bidang kebersihan setiap minggunya, saat itulah sebenarnya kami belajar tentang nilai-nilai kejujuran, kekompakan, tanggungjawab, responsibilities, kepedulian sosial, kerjasama, kesetiakawanan dan juga nilai-nilai lainnya. Kami berharap kepadaMu ya Allah, agar nilai-nilai tersebut dapat kami hadirkan kembali dalam konteks kekinian dan keakanan. Agar waktu yang berlalu tidak menghilangkan nilai-nilai tersebut dari kami. Kami berharap agar komunikasi, silaturrahmi dan relationship diantara kami dapat berjalan dengan baik dan dapat kami wujudkan persahabatan diantara kami dengan nilai-nilai tersebut yang sama-sama kami rindukan. Kami rindukan persahabatan diantara kami, adalah persahabatan yang jujur, yang kompak, yang setia kawan, yang bertanggungjawab, yang peduli dengan sesama, yang selalu bekerjasama dan juga dengan nilai-nilai luhur lainnya yang telah kami peroleh dari tempat ini. Karena seungguhnya kami sadari bahwa nilai-nilai tersebut merupakan sifat dari nama-Mu Ya Mutakabbir Yang Maha Memiliki Kebesaran dan Mulia adalah nama indah dari-Mu Ya Karim Yang Maha Mulia.
Ya Allah, sungguh kami hari ini berkumpul, setelah 20 tahun lebih kami tidak bertemu. Begitu banyak nikmat-nikmat yang telah kami terima dariMu sejak saat itu, bahkan jauh sebelum itu, sampai saat ini, dan sampai entah kapan kami menerima nikmat-nikmat dariMu, untuk itu Ya Allah berikanlah kepada kami kemampuan untuk tetap dapat mensyukuri nikmatMu, nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Masukkan kami semua kedalam golongan orang-orang yang bisa mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.
Ya Allah, beberapa diantara teman kami telah Engkau panggil mendahului kami. Rini Soemirat, dan beberapa diantaranya yang lain, untuk itu ampunilah atas segala dosa-dosanya dan tempatkanlah ia di tempat yang nyaman di sisiMu Ya Allah. Sedangkan kepada kami semua, berikanlah pelajaran kepada kami untuk senantiasa mengingatMu, bahwa kami pun setiap saat akan Engkau panggil sebagaimana teman kami yang telah terlebih dahulu menghadapMu.
Ya Allah, sungguh pada hari ini, kami merasakan betapa besar kontribusi yang telah diberikan sekolah ini kepada kami untuk membentuk pribadi-pribadi kami, untuk membangun karakter dan culture bangsa ini. Untuk itu Ya Allah, berikanlah kemampuan dan kapasitas sekolah ini agar dapat mengoptimalkan peran, tugas, tanggungjawab dan kontribusinya kepada bangsa ini. Berikanlah kesehatan dan kemampuan para Bapak Ibu Guru kami disini agar senantiasa dapat menjaga amanah dan tugas yang telah Engkau berikan kepadanya. Sungguh kami rasakan betapa besarnya amanah yang Engkau berikan kepada para Bapak Ibu Guru kami, yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa itu. Untuk itu berikanlah kesehatan kepada beliau sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berikan kesehatan, berikanlah perlindungan kepada beliau sebagaimana telah Engkau berikan kepada orang-orang yang Engkau berikan perlindungan, berikanlah kepada Bapak/Ibu Guru kami kemuliaan dan kesejahteraan lahir batin sebagaimana telah engkau berikan kepada orang-orang yang engkau berikan kemuliaan dan kesejahteraan lahir batin, agar beliau senantiasa dapat menjalankan amanahMu dari waktu ke waktu.
Ya Ghaffar --- Ya Tawwab --- Engkaulah yang Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat --- Ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, dosa istri/suami dan anak2 kami, serta dosa adik dan kakak kami, teman-teman baik yang masih hidup maupun yang telah Engkau panggil Ya Allah, lapangkan makam mereka, terimalah Amal Ibadah mereka.
Ya Muhaimin - Ya Haafizh - Engkau Maha Pemelihara dan Maha Menjaga --- Pelihara hati kami agar senantiasa kami semua dapat saling mensupport, saling mendukung, saling menyemangati, saling menasehati dalam kebaikan, dalam proses interaksi dan komunikasi sesama alumni smp negeri satu wonogiri yang kami cintai ini.
Ya Sami'i --- Ya Quddus --- Engkau Maha Mengetahui dnn Maha Suci Ya Allah --- Engkau tahu apa yang ada di hati kami, Engkau mengetahui apa yang tidak kami tahu, (bersihkan dan sucikan hati kami Ya Allah dari belenggu-belenggu yang akan mengganggu kami dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Belenggu negatif thinking, belenggu suka membandingkan atribut, dan lain sebagainya.
Ya Rahman, Ya Rahhim --- Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang --- Ya Allah kami memohon cinta dari-Mu Ya Allah --- Cinta orang2 yang mencintai-Mu --- Ya Allah antarkan kami pada amalan yang mendapat cinta dari-Mu Ya Allah --- Ya Allah kami memohon cinta dari-Mu melebihi cinta terhadap diriku sendiri, keluarga, dan apapun yang kami miliki --- Kumpulkan kami semua dan keluarga kami didalam surga-Mu Ya Jaami --- kumpulkan kami bersama saudara-2 kami kaum muslimin dan muslimah di Taman Firdaus-Mu Ya Allah.
Ya Hadii --- Engkau yang Maha Pemberi Petunjuk --- Berikan kami petunjuk-Mu, bimbing kami ke jalan yang Engkau Ridhoi, tuntun kami ke dalam Cahaya-Mu Ya Nurr --- masukkanlah kami secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) kami secara keluar yang benar dan berikanlah kepada kami dari Engkau kekuasaaan yang menolong.
Ya Shoobur ---- Engkau Yang Maha Sabar --- Ya Allah kami yang hadir semua diruangan ini sedang Engkau berikan ujian atau cobaan, berikan kepada kami kesabaran dan kekuatan untuk menjalani hidup dan cobaan ini --- Ya Allah, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. --- Ya Allah janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, rahmatilah kami, Engkaulah penolong kami.
Ya Syakur --- Engkau yang Maha Penerima Syukur --- Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang pandai bersyukur Ya Allah --- Ya Allah jangan Kau jadikan kami manusia yang sombong --- Nikmat-Mu begitu banyak yang Engkau berikan pada kami Ya Allah, nikmat kesehatan dan nikmat rizki yang Engkau karuniakan, namun kami masih saja lalai menjalankan perintah serta suruhan-Mu Ya Allah, kami masih saja mengejar kenikmatan dunia yang justru membelenggu kami kedalam kenistaan dihadap-Mu Ya Allah --- Ampuni kelalaian dan kenistaan kami Ya Allah.
Ya Rabb --- Engkau tahu hati-hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu Ya Allah --- telah berjumpa dalam taat pada-Mu, telah bersatu dalam keinginan yang luhur, telah berpadu dalam membangun nilai-nilai yang Engkau ridhoi, teguhkanlah Ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cinta kasihnya, Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah hilang Ya Nurr. Lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan iman kepada-Mu. Hidupkanlah hati ini dengan ma'rifat kepada-Mu. Sungguh engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Rabbana atina fid'dunnia hasanah waa'fil aakhirati hasanah waa'qina aaza banñar. Subhaana Robbika Robbil 'izzati' ammaa yashifuun, wa salamun 'alal'-mursalin, wal-hamdulillahirobbil-alamin.Wassaalammuallaikum Wr. Wb
Sekitar pukul 14.00 acara usai, dan dilanjutkan dengan kunjungan ke salah seorang teman kami yang saat ini sedang melangsungkan pernikahan, GR, yang tinggal di sekitar rumah AN, temanku kuliah saat di feugm, saat ini kerja di Ernst and Young. Aku ingat, GR ini sempat datang waktu aku mengadakan aqiqahnya Syifa dulu. Habis itu kita rame-rame berkunjung ke rumah salah satu guru kami yang sedang mengalami musibah, sakit stroke, yakni Pak SY. Masih kuingat dengan jelas 24 tahun yang lalu, bahwa beliau ini adalah salah satu guru yang paling ditakuti, guru olahraga. Seorang guru yang sedikit bicara, tegas, dan tampak garis-garis mukanya yang keras dan powerful, namun selalu menekankan soal kejujuran kepada kami. Setiap kali mengadakan ulangan, beliau memberikan jawaban dari nomor ke nomor, sehingga seorang siswa yang tidak jujur bisa sangat mengakui bahwa nilainya lebih bagus daripada yang seharusnya. Namun, karena meningat betapa powerfulnya beliau, kukira tak ada diantara kami yang melakukan markup atas nilai ujiannya. Kondisi beliau saat ini, ternyata sungguh jauh dari bayanganku tentang profil Pak SY yang tertanam kuat dalam memoriku. Beliau tampak sangat lemah, duduk di kursi, dan tampak keletihan untuk sekadar mengingat siapa murid yang ada di depannya. Tampak betapa memori beliau banyak yang telah hilang, dan untuk sekadar mengeluarkan satu dau kata pun sangat susah. Sesekali tampak beliau hanya bisa menitikkan air mata saat mungkin dalam benaknya ingat bahwa sekitar 15 orang yang bertamu ini adalah murid-muridnya dulu. Anaknya bilang, bahwa dalam beberapa kali Pak SY diajak ke Masjid, beliau tampak ingin sekali menggerakkan anggota tubuhnya untuk melakukan sholat, rukuk sujud dan sebagainnya, namun kondisi beliau yang tidak mempunyai kapasitas untuk itu. Sekali lagi, inilah pelajaran buatku, bahwasanya nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada kita sangatlah besar. Kesehatan, kesadaran untuk melaksanakan ibadah, kapasitas dan kemampuan untuk menerima kebenaran, akal dan logika yang bisa diajak kompromi untuk belajar mengenai ilmu keIllahian. Jantung yang setiap saat, setiap detik berthawaf dan berdetak tanpa harus kita kendalikan. Semoga segenap potensi yang kita miliki, sepenuhnya kita berdayakan dan kita optimalkan untuk sesuatu yang bernilai untuk masa depan, dengan orientasi yang jauh ke depan. Bayangkan, seorang Pak Suyudi yang saat smp begitu ditakuti dan disegani, ternyata saat ini beliau tak berdaya, saat beberapa syarafnya tidak berfungsi normal. Itulah, dan bagaimanapun harus disadari bahwa setiap orang akan mengalaminya, saat kondisi fisik mengalami penurunan sesuai dengan siklus yang normal dan sunnatullah, saat kondisi fisik tidak berdaya untuk melakukan segala sesuatu. Dan ingatlah masa itu, saat kita masih bisa melakukan segala sesuatu dengan ijin dan perkenanNya.

1 komentar:

Sulistyanto mengatakan...

Bang Upik, ternyata setelah 22 tahun anda makin matang dan sukses. Saya dulu kelas 1E, aku juga kecil - mungkin lebih kecil dari anda - selanjutnya kita sepertinya ngga pernah sekelas lagi. BTW, salam buat Mas Arifin, dari Sulis (mudah2an beliau masih ingat). Saya banyak belajar dan mencontoh dari beliau tentang banyak hal, tentang kesabaran dan kesederhanaan dll. Dimata saya beliau santri banget dan banyak memberi warna dalam pembentukan pribadi saya. Kalo boleh mohon saya diberi email atau no telp beliau.