Jumat, 01 Agustus 2008

Perkembangan berjalan dengan cepatnya..

Sudah sangat lama aku tidak mengunjungi blogku. History folder option internet beberapa waktu lalu aku hapus, biar larinya lebih kencang. Ternyata berdampak pada kehilangan banyak alamaat web, termasuk wep pribadiku ini. Akhirnya aku harus menyadari betapa makin uzurnya usia ini, ternyata kapasitas memory ini emang semakin terbatas. Seperti memory dalam komputer kali ya, semakin lama semakin capek, dan semakin banyak memori yang hilang. Sunnatullah. Hari ini aku kembali ke blog ini, untuk mengguratkan jejak langkah semoga bisa menjadi hikmah dalam kehidupan ke depan, sebagai bagian dari refleksi diri atas pengalaman dan perjalananku selama ini.
Soal anak-anak. Perkembangan yang demikian cepat dan tak sempat lagi aku ungkapkan bagaimana perasaanku saking cepatnya kejadian demi kejadian terjadi. Finally, saat ini si kecil ada di Jogya. Semoga mereka aman, nyaman dan bisa menikmati suasana di Jogja. Awal-awal terasa betapa beratnya aku dipaksa untuk berpisah dengan mereka, bahkan sampai saat inipun. Namun semua hal yang terjadi ini pasti ada hikmahnya. Kenapa tiba-tiba si kecil berdua bisa ada di Jogja? Mungkin, yah, pertanyaan ini sempat menjadi semacam dugaanku saja bahwa hal ini ada kaitannya dengan gugatan Hn soal harta bersama yang masih tersisa, yakni rumah yang selama ini kita tempati dan sebuah ruko di plaza kota termpat kita berdomisili. Sebenarnya ini hanyalah sebagian kecil properti yang tersisa, setelah sebagian besar telah dikuasainya secara mutlak, berupa 2 buah rumah, 1 mobil dan uang cashku untuk beli mobil. Setelah kejadian demi kejadian yang menimpanya, kudengar misalnya dia ditipu oleh mafia bursa komoditi, mafia supranatural, mafia peradilan dan lain sebagainya yang akhirnya menghabiskan uang yang diambil secara tidak sah (dan barangkali, akhirnya tidak berkah), dia tampaknya belum menjadikan itu sebagai pelajaran, justru mengarahkan targetnya untuk menguasai aset bersama yang tersisa. Dia menggugat asset itu secara hukum. Akibatnya, seperti dua tahun terakhir ini, seminggu sekali kita harus menghadiri sidang. Suatu rangkaian aktivitas yang sungguh membuat capek fisik, psikis dan materi. Namun apa boleh buat, itu adalah perjalanan yagn harus aku jalani. Ambil hikmahnya, itu barangkali yang harus aku sikapi. Meski akhirnya aku pake lawyer, namun aku sadar juga bahwa masih banyak hal yang ternyata harus dipikirkan sebagai dampak dari memakai jasa lawyer itu, sebagaimana pada kasus-kasus sebelumnya. Tapi yang jelas, aku tidak akan sangat capek dengan adanya lawyer yang emang kubayar untuk membackup perkara ini. Semoga segalanya berakhir dengan penuh berkah, ikhlas dan hikmah bagi semua pihak.

Lantas bagaimana dengan si kecil berdua? Perlu bab tersendiri bagiku untuk menuangkannya..


Tidak ada komentar: