Senin, 02 Juni 2008

Nikmatnya I'tikaaf

Minggu, 1 Juni 2008, Semalam aku mengikuti kegiatan I’tikaf di MASK. Tahun lalu biasanya aku mengikuti pengajian mingguan di tempat ini, bersama BY dan FB, teman satu team kuliah investment banking. Dengan mereka sampai saat ini kita masih saling kontak, dan terkadang kita sempatkan untuk bertemu. Kali ini aku sendirian mengikuti kegiatan ini, dan emang ku ingin sendirian menikmati kegiatan ini. Momentum yang kupikir sangat pas bagiku untuk beristighfar, memohon ampun atas dosa-dosa yang selama hidup kulakukan, taubatan nasuha, berdzikir, mendekat padaNYA, berdoa, melakukan orientasi, evaluasi dan refleksi hidup selama ini dan positioning untuk proyeksi hidup mendatang. Pengakuan dosa, yah pengakuan atas dosa besar yang telah kulakukan, janji untuk tidak mengulanginya lagi, juga janji untuk menggantikannya dengan amal dan ibadah yang baik, betul-betul terasa sampai lubuk hatiku terdalam saat melakukan sholat taubatan nasuha. Kebesaran Allah sangat kurasakan saat membaca dzikir asmaul husna. Subhanallah, sejujurnya aku tidak menyangka bahwa aku mendapatkan pengalaman spiritual seperti ini. Emang kurasakan adanya perbedaan suasana apabila kita berdoa di rumah dengan di masjid. Dan tentu juga berbeda, doa di masjid biasa dengan masjidil haram atau masjidinl Aqsa. Beda, mungkin banyak malaikat yang malam itu menyertai ibadah kita. Panduan doa-doa dari sang Imam yang terekspresikan, seolah mewakili suasana hati ini. Bahkan sejak awal mengikuti acara, sekitar jam 21.00, saat aku terlambat sekitar 1 jam, ternyata saat itu sedang tadarus tepat 1 halaman sebelum juzku, juz 16, tepatnya pada surat Al Kahfi. Mudah-mudahan awal yang sangat bagus. Betul-betul aku menghayati acara ini dan mudah-mudahanan bulan depan dan juga bulan-bulan selanjutnya aku tidak akan melewatkan acara ini. Aku sangat berterima kasih pada panitia, atau imam atau pengelola acara yang telah menggelar acara ini, seolah acara ini didesain secara customize sehingga setiap orang, sejauh ku memandang, dengan pakaian putih bersih, pria wanita, tua muda, kesemuanya menampilkan wajah-wajah tenang, syahdu, damai, tenteram, ikhlas, tulus dan jauh dari kekacauan-kekacauan, kegelapan-kegelapan, kekusutan dan kompleksitas pikiran ataupun penyakit2 hati lainnya. Acara dari jam 21.00 sampai dengan jam dhuha pada hari berikutnya, seolah fisik ini tidak mengalami kelelahan. Energi yang tinggi, keinginan dan kerinduan untuk selalu merasa dekat denganNYA, motivasi untuk selalu mendapatkan ridhoNYA, seolah telah mengalahkan kelelahan fisik seperti apapun.

Tidak ada komentar: